Cara mengolah rumput laut kering untuk dijadikan agar-agar - Rumput laut termasuk tanaman yang umumnya dimanfaatkan untuk dijadikan agar-agar. Rumput laut termasuk hasil laut serta sejenis tumbuhan dari laut yang berjenis ganggang multiseluler atau algae, yang tak mempunyai batang, daun dan akar yang bentuknya beraneka ragam, seperti bentuk pipih, bulat, bercabang-cabang atau tabung. Umumnya rumput laut sendiri tumbuh di area sekitar karang mati. Adapun hasil ekstraksi dari rumput laut bukan hanya untuk dijadikan agar-agar tetapi untuk penggunaan industri farmasi dan makanan.
www.albumcara.com |
Kini masyarakat Indonesia telah banyak membudidayakan jenis tanaman yang satu ini, sebab bila mengandalkan tanaman ini tumbuh alami tak bisa mencukupi kebutuhan dari rumputlaut itu sendiri. Umumnya rumputlaut dibudidayakan di negara Indonesia yakni jenis Eucheurma sp. Disamping itu, tanaman rumputlaut pun mempunyai manfaat utuk kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan rumput laut kering mengandung gizi yang begitu penting seperti kalsium, antioksidan, vitamin C, beta karoten, protein, omega 6, omega 3, magnesium, kalium, kalsium, potasium, iodine, dan zat besi.
A. Manfaat Tanaman Rumput Laut
Dengan kandungan nutrisi yang terdapat pada tanaman rumput laut kering ini, jadi wajar jika tanaman ini mengandung sejumlah manfaat utuk kesehatan tubuh. Di antaranya yaitu mengontrol berat badan, meningkatkan kekebalan tubuh, menggantikan garam, mengatasi alergi, mencegah terjadinya anemia, mempercepat proses penyembuhan luka, mengatasi terjadinya alergi, mencegah terjadinya keropos pada tulang, dan mencegah terjadinya kanker. Karena manfaatnya inilah menjadikan tanaman rumputlaut ini banyak sekali digemari masyarakat.
B. Cara Mengolah Rumput Laut Kering Untuk Agar-Agar
Agar-agar yang dihasilkan dari hasil ekstraksi untuk satu jenis tanaman rumput laut saja. Proses untuk membuat agar-agar sendiri tak sulit, dengan bahan dan peralatan yang mudah untuk diperoleh.
1. Pembersihan Rumput Laut Kering
Pertama-tama cuci terlebih dulu rumput laut memakai air tawar hingga bersih. Pastikan kotoran-kotoran pada rumput laut yang menempel, misalnya lumpur, karang, parasit maupun rumput laut yang jenis lainnya dapat dihilangkan.
2. Proses Perendaman
Proses perendaman sendiri dilakukan supaya rumputlaut kering melunak. Dengan begitu proses ekstraksi ini nantinya bisa berjalan baik. Adapun caranya dengan merendam rumput laut pada air murni hingga 20 kali dari berat tanaman rumput laut hingga 3 hari. Kemudian pemucatan dapat dilakukan melalui perendaman larutan kaporit sebanyak 0,25% maupun larutan kapur 5% sembari diaduk. Sesudah 4-6 jam kemudian rumput laut dibersihkan lagi hingga 3 jam agar bau kaporit pun hilang. Setelah itu, rumput laut bersih dikeringkan hingga 2 hari. Pada tahap inilah, tanaman rumput laut bisa disimpan terlebih dahulu jika tak segera diolah.
3. Proses Pelembutan
Agar memudahkan proses ekstraksi, maka dinding sel harus dipecah dengan tambahan H2SO4 hingga 1 menit. Adapun banyaknya jumlah H2SO4 sendiri tergantung dari jenis tanaman rumput laut. Untuk Hypnea sebesar 25%, Gelidium 15% dan Gracilaria sebanyak 5-10 %. Jika tidak terdapat asam sulfat bisa diganti daun asam, asam sitrat atau asam asetat. Dikarenakan H2SO4 atau asam sulfat berbahaya harus dicuci agar rumputlaut kering dilakukan perendaman dengan air bersih hingga 15 menit lalu ditiriskan.
4. Proses Pemasakan
Dalam hal ini rumput laut diolah atau dimasak pada air hingga 40 kali dari berat tanaman rumput laut. Sesudah mendidih ditambahkan dengan asam cuka sebesar 5% agar diperoleh pH sekitar 6-7. Jika lebih dari 7 maka pH-nya diturunkan melalui penambahan cuka, sedangkan jika kurang dari 6 haru ditambahkan NaOH. Adapun pemeriksaan pH sendiri bisa dilakukan melalui kertas PH. Adapun proses pemanasan tersebut dilakukan 45 menit namun bisa juga 2-4 jam hal ini tergantung dari pengadukannya. Selanjutnya tergantung pada bentuk agar-agar akhir yang diinginkan yakni berbentuk lembaran, batangan atau tepung.
Nah, itulah langkah-langkah proses cara mengolah rumput laut kering untuk dijadikan agar-agar. Biasanya proses selanjutnya diolah kembali sesuai dengan bentuk agar-agar itu sendiri seperti agar-agar lembaran atau batangan maupun tepung. Masing-masing memiliki cara pengolahan yang berbeda-beda!